Pantai-pantai di Nusa Penida yang Harus Dikunjungi

Pantai-pantai di Nusa Penida yang Harus Dikunjungi
Jelajah estetika Nusa Penida di Bali rasanya tidak ada habisnya. Ada banyak pantai eksotis yang menarik dikunjungi.

Siapa yang tak ketahui dengan Bali? Pulau yang cantik ini mempunyai banyak kekuatan tarik bagus dari estetika alamnya ataupun keragaman tradisinya. Mulai dari pegunungan sampai pantai-pantainya, Bali akan senantiasa menjadi tujuan tamasya yang benar-benar menarik untuk dijelajahi. Bali mempunyai sebagian pulau kecil di sekitarnya yang tidak keok menariknya untuk dihasilkan destinasi berpetualang. Pulau yang terbesar ialah Nusa Penida.

Terdapat sebagian jalan masuk untuk menempuhnya, ialah dari Sanur, Kusamba, dan Padang Bai. Bagi traveler yang menginap di sekitar Denpasar, jalan masuk terdekat ialah lewat Sanur. Dari Sanur, kita bisa menyeberang mengaplikasikan fast boat atau perahu kayu. Kebanyakan pelancong menyeberang dengan mengaplikasikan fast boat yang tentunya lebih pesat hingga. Sekitar 45 menit, kesudahannya aku dan sahabat-sahabat hingga di Dermaga Toya Pakeh.

Transportasi terbaik untuk menjelajahi Nusa Penida seandainya rombongan Anda terdiri dari 2-4 orang dewasa ialah mengaplikasikan sepeda motor, dengan catatan telah terbiasa berkendara dengan sepeda motor tentunya. Melainkan jangan kawatir seandainya terbukti lebih menyenangi mengaplikasikan kendaraan beroda empat. Sebab di sekitar dermaga benar-benar banyak penyewaan kendaraan bagus sepeda motor ataupun kendaraan beroda empat, dengan sopirnya sekaligus malahan ada. Sebab rombongan aku terdiri dari 5 orang, kesudahannya kami menyewa 3 sepeda motor untuk menjelajahi Nusa Penida.

Sesudah menerima penginapan dan menyimpan barang-barang. Kami malahan seketika mengawali petualangan kami menjelajahi Nusa Penida. Anjuran aku, sebaiknya Anda memilih penyeberangan pagi hari ke Nusa Penida, sehingga memungkinkan untuk segera berpetualang sesampainya di pulau cantik ini. Berbekal hp sebagai penunjuk arah dan makanan secukupnya, kami malahan berangkat menuju Broken Beach yang yakni obyek pertama yang ada dalam daftar kunjungan kami. Perjalanan menuju Broken Beach cukup lancar, melalui trek Nusa Penida yang beberapa besar telah diaspal dengan bagus dan sedikit berbukit-bukit.

Melainkan memasuki hingga ke lokasi, trek cukup rusak dan berdebu, sehingga ada bagusnya Anda mengaplikasikan masker jika hendak menjelajah di Nusa Penida secara khusus kalau naik sepeda motor di musim kemarau. Setibanya di lokasi, perlu sedikit berjalan kaki menuju tebing yang menjadi ikon dari Broken Beach. Seperti namanya, Broken Beach atau nama lokalnya Pasih Uug yang berarti pantai rusak, Broken Beach mengacu pada tebing dengan lubang yang cukup besar di komponen bawahnya.

Panorama yang disampaikan memang benar-benar luar biasa dan membikin merinding. Untuk bisa berfoto di titik foto terbaik sepatutnya mengantri dengan pengunjung lainnya. Berhati-hatilah dikala berfoto di titik hal yang demikian sebab letaknya benar-benar di tepi tebing terjal yang tak berpagar. Sesudah puas memperhatikan panorama dan berfoto-foto, kami malahan menuju obyek selanjutnya dalam daftar kami, ialah Angel’s Billabong. Dan terbukti letaknya berdampingan dengan Broken Beach, sehingga kami cuma perlu berjalan kaki sekitar 10 menit untuk menempuhnya.

Angel’s Billabong yakni sebuah cerukan pada karang-karang di tepi laut yang terisi dengan air laut dan menonjol benar-benar menawan. Sekali-sekali ombak besar yang menghantam karang akan membikin air laut masuk dan mengaliri cerukan hal yang demikian! Amat eksotis bukan? Angel’s Billabong mempunyai banyak titik foto yang baik untuk Anda yang gemar fotografi atau sekedar narsis bersama sahabat-sahabat. Air dalam cerukan Angel’s Billabong memang menonjol benar-benar cantik dengan warna toscanya yang menawan yakni kekuatan tarik utamanya. Ditambah dengan karang-karang di sekitarnya yang kadang-kadang dihantam ombak, menambah estetika daerah ini.

Daerah menarik selanjutnya yang kami kunjungi sebelum senja ialah Raja Lima. Ya, Raja Lima, bukan Raja Ampat. Jadi Bali dengan semua keindahannya juga mempunyai Raja Lima yang tidak keok menawannya dengan Raja Ampat di Papua. Perjalanan cukup memakan waktu dan melalui sebagian jalan yang cukup rusak, melainkan semuanya akan terbayar dikala Anda sudah hingga di daerah tujuan. Panorama bukit karang yang bergerombol mirip seperti Raja Ampat akan membikin Anda terpana dikala memandangnya.

Ditambah air laut yang jernih kehijauan akan memanjakan mata Anda. Untuk menempuh spot lokasi dengan panorama menakjubkan ini mewajibkan Anda berjalan kaki dan menuruni buah hati tangga yang lumayan banyak, melainkan sekali lagi semuanya akan terbayar dikala telah hingga di letaknya. Eksistensi rumah pohon yang juga menjadi ikon penting dari daerah ini akan menambah koleksi foto secara khusus bagi traveler yang gemar fotografi. Keesokan harinya, kami melanjutkan petualangan menuju Pantai Karang Dawa atau yang diketahui dengan nama Pantai Kelingking. Masuk jalan ke pantai ini telah beraspal dan masih terbilang baik.

Sesampai di sana, kami malahan seketika mencari titik unggulan dari pantai ini, ialah panorama bukit karang yang memanjang ke arah laut dan dari atas menonjol seperti jari kelingking. Titik unggulan untuk berfoto juga terbilang cukup membahayakan, jadi sebaiknya berhati-hati dalam bernarsis ria ya. Pantai Karang Dawa ini mempunyai jalan masuk yang cukup menantang jika traveler berharap merasakan pantainya. Anda sepatutnya menuruni bukit karang berbentuk kelingking ini untuk menempuh pantainya. Kegiatan ini cukup menguras energi sebab bukitnya terbilang terjal dan curam.

Pantainya berpasir putih dan bonusnya kadang-kadang kita akan menyaksikan ikan pari manta berkeliaran di sekitar karang-karang dikala sedang menuruni jalan curam menuju pantai. Bagaimana? Berminat untuk menjelajahi Nusa Penida? Dijamin akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan jika melowongkan diri untuk berkunjung dikala wisata ke Bali.